DARI BALOK KAYU KE LAUT LEPAS: TEKNIK DAN RITUAL PEMBUATAN KAPAL NELAYAN BUGIS DAN CIREBON DI KARANGANTU BANTEN
Contributors
Eneng Malihatunnajiah
Keywords
Proceeding
Track
General Track
License
Copyright (c) 2025 International Conference on Cultures & Languages

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang teknik pembuatan kapal nelayan etnis Cirebon dan Bugis di Karangantu Banten yang dibumbui dengan berbagai ritual selama proses pembuatannya sebagai bagian dari kearifan lokal budaya maritim di Banten. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui observasi langsung, wawancara secara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pembuatan kapal kedua etnis memiliki karakteristik yang berbeda nan unik, diantaranya perbedaan bentuk, konstruksi, dan ornamen yang merefleksikan identitas budaya masing-masing. Kapal Cirebon umumnya berbentuk oval dengan dua pemecah ombak, dihiasi motif batik Mega Mendung, dan harus melalui proses pembuatan yang lama. Sementara itu, kapal Bugis berbentuk segitiga dengan satu pemecah ombak, minim ornamen, dan mengutamakan kapasitas muat serta ketahanan. Proses pembuatan kapal pada kedua etnis mencakup beberapa tahapan, disertai dengan ritual tradisional yang sarat makna simbolik dan religius, utamanya dalam proses pembuatan kapal Cirebon. Ritual-ritual ini berfungsi sebagai wujud doa keselamatan, penolak bala, peneguhan identitas budaya, dan penguat solidaritas sosial antar anggota komunitas nelayan. Penelitian ini menegaskan bahwa teknik pembuatan kapal dan ritual maritim di Karangantu tidak hanya bernilai fungsional dalam aspek ekonomi, tetapi juga memiliki peran penting dalam pelestarian pengetahuan tradisional dan kearifan lokal maritim Banten