DARI BALOK KAYU KE LAUT LEPAS: TEKNIK DAN RITUAL PEMBUATAN KAPAL NELAYAN BUGIS DAN CIREBON DI KARANGANTU BANTEN


Date Published : 6 November 2025

Contributors

Eneng Malihatunnajiah

Main Author

Keywords

Teknik, Ritual, Kapal, Bugis, Cirebon

Proceeding

Track

General Track

License

Copyright (c) 2025 International Conference on Cultures & Languages

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang teknik pembuatan kapal nelayan etnis Cirebon dan Bugis di Karangantu Banten yang dibumbui dengan berbagai ritual selama proses pembuatannya sebagai bagian dari kearifan lokal budaya maritim di Banten. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui observasi langsung, wawancara secara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pembuatan kapal kedua etnis memiliki karakteristik yang berbeda nan unik, diantaranya perbedaan bentuk, konstruksi, dan ornamen yang merefleksikan identitas budaya masing-masing. Kapal Cirebon umumnya berbentuk oval dengan dua pemecah ombak, dihiasi motif batik Mega Mendung, dan harus melalui proses pembuatan yang lama. Sementara itu, kapal Bugis berbentuk segitiga dengan satu pemecah ombak, minim ornamen, dan mengutamakan kapasitas muat serta ketahanan. Proses pembuatan kapal pada kedua etnis mencakup beberapa tahapan, disertai dengan ritual tradisional yang sarat makna simbolik dan religius, utamanya dalam proses pembuatan kapal Cirebon. Ritual-ritual ini berfungsi sebagai wujud doa keselamatan, penolak bala, peneguhan identitas budaya, dan penguat solidaritas sosial antar anggota komunitas nelayan. Penelitian ini menegaskan bahwa teknik pembuatan kapal dan ritual maritim di Karangantu tidak hanya bernilai fungsional dalam aspek ekonomi, tetapi juga memiliki peran penting dalam pelestarian pengetahuan tradisional dan kearifan lokal maritim Banten

References

Akrom. (2012). Masyarakat Bugis-Makassar di Banten: Studi perubahan sosial pada masyarakat suku Bugis-Makassar di Kota Banten. Serang: Lembaga Penelitian IAIN SMH Banten.
Andaya, L. Y. (1995). The Bugis-Makassar Diasporas. Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society, 68(1), 119–138. https://doi.org/10.2307/41493454
Bandung, A. B. T. (2020). Budaya Bugis dan persebarannya dalam perspektif antropologi budaya. Lensa Budaya, 15(1), 28.
Barthes, R. (1972). Mythologies. London: Paladin.
Blajan, K. (n.d.). Budaya maritim sebagai basis ketahanan masyarakat. Jurnal Communio. Retrieved from http://ejournal.undana.ac.id/
Ekadjati, E. S. (1997). Kesultanan Banten dan hubungan dengan wilayah luar (Banten kota pelabuhan jalan sutra). Jakarta: CV Putra Sejati Raya.
Fadli. (2022). Hegemoni Kerajaan Gowa dan Perang Makassar. Rihlah, 10(02), 90.
Fadjar, I. T. (1993). Metode analisis struktur kapal. Berkala Arkeologi, 13(2), 33. https://doi.org/10.30883/jba.v13i2.575
Hamka, N. (2017). Laut, manusia dan kebudayaan. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Heryana, A., dkk. (2015). Waring jaring nelayan: Pengetahuan tradisional penangkapan ikan Kabupaten Cirebon. Cirebon: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hoed, B. H. (2011). Semiotik dan dinamika sosial budaya. Depok: Komunitas Bambu.
Koentjaraningrat. (1990). Beberapa pokok antropologi sosial. Jakarta: PT Dian Rakyat.
Latifah, H., dkk. (2019). Analisis kebutuhan kayu dalam pembuatan kapal tradisional bego Kabupaten Sumbawa. Gorontalo Journal of Forestry Research, 2(2), 98.
Pelras, C. (2006). Manusia Bugis. Makassar: Penerbit Ininnawa.
Pribadi, Y. (2017). Dinamika hubungan sosial-keagamaan pada masa masyarakat nelayan di Karangantu Banten. Teosofi, 7(1), 206.
Purwanti, E., dkk. (2020). Religi masyarakat pesisir. Serang: LP2M UIN SMH Banten.
Sintya, D., dkk. (2023). Pengaruh islamisasi terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Banten. Krinok, 2(1), 139.
Subair, A. (2022). Orang Bugis: Konstruksi identitas baru di Tanah Banten 1970–2000-an. Phinisi Integration Review, 5(2), 312.
Wazin, dkk. (2015). Etnis Bugis di Banten: Kajian tentang orang Bugis di Kampung Bugis Karangantu. Serang: LP2M IAIN SMH Banten.
Yunandar. (n.d.). Budaya bahari dan tradisi nelayan di Indonesia. Sabda Jurnal Kajian Kebudayaan, 1(1), 22. https://doi.org/10.14710/sabda.v1i1.13243.

Downloads

How to Cite

DARI BALOK KAYU KE LAUT LEPAS: TEKNIK DAN RITUAL PEMBUATAN KAPAL NELAYAN BUGIS DAN CIREBON DI KARANGANTU BANTEN. (2025). International Conference on Cultures & Languages, 3(1), 184-202. https://conferences.uinsaid.ac.id/iccl/paper/view/398